Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Selasa, 28 Februari 2017

Hakikat Geografi

Share
Hakikat Geografi
 by: Jeremy & Rifaldi
Pengertian Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Menurut Prof. Bintarto geografi adalah ilmu yang menggambarkan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduknya serta mempelajari corak yang khas dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Sedangkan hasil Seminar Lokakarya IKIP yang diadakan di Semarang tahun 1988 merumuskan geografi sebagai ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi merupakan penentu atau ciri khas ilmu geografi. Studi geografi modern atau dikenal sebagai geografi terpadu menggunakan tiga pendekatan utama. Tiga pendekatan tersebut sebagai berikut.
1.        Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Mengutip dari Makalah Perkembangan Kota (Makalah UGM Yunus, 1997).
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess). Kerangka analisis pendekatan keruangan bertitik pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
2.        Pendekatan Kelingkungan (Ecological Approach)
Pendekatan kelingkungan penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan
1.         Fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
2.         Perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
3.        Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complex Approach)
Pendekatan kompleks kewilayahan menekankan permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.
Prinsip Geografi
Studi geografi mengkaji fenomena geosfer berdasarkan aspek geografi tertentu. Geografi sebagai bidang ilmu pengetahuan senantiasa melihat keseluruhan gejala alam dalam ruang dengan memperlihatkan aspek yang digunakan.
1.        Prinsip Persebaran
Prinsip Sebaran atau Penyebaran adalah sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi.
2.        Prinsip Interelasi
Prinsip Interelasi  dapat dirumuskan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Baik faktor fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia dan faktor manusia dengan faktor manusia lainnya.
Prinsip Dekripsi adalah prinsip yang penjelasannya lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
3.        Prinsip Korologi
Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Prinsip ini yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi. Secara sederhana prinsip ini merupakan gabungan dari prinsip-prinsip lainnya.
4.      Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi berate uraian atau gambaran. Setiap kajian tentang berbagai gejala geosfer perlu dijelaskan secara terperinci berdasarkan fakta dan data. Pendeskripsian gejala geosfer dapat dilakukan melalui tulisan, diagram, grafik, table, gambar, dan peta.

Konsep Geografi
Konsep geografi digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer. Konsep esensial geografi terbentuk berdasarkan pola yang berkaitan dengan fenomena geosfer yang mempengaruhi kehidupan. Kajian mengenai berbagai fenomena geosfer didasarkan atas factor, gejala, dan masalah keruangan, baik secara fisik maupun sosial. Konsep geografi sebagai berikut.
1.        Konsep Lokasi
Jarak merupakan faktor pembatas yang alami antara dua wilayah. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
2.        Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan aksesibilitas, menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. Konsep ini selalu berkaitan dengan jarak, kondisi medan, dan juga ada tidaknya angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.
3.        Konsep Morfologi
Morfologi menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan, sehingga bentuk tiap wilayah di muka bumi akan berbeda.
4.        Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan Ruang adalah hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat. Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam, tumbuhan, atau sosial.
5.        Konsep Pola
Pola berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Konsep pola berkaitan dengan bentuk dan susunan persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi, baik yang bersifat alami maupun buatan.
6.        Konsep Diferensiasi Area
Diferensiasi Areal melihat daerah-daerah yang terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Konsep diferensiasi area digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala geografi antara wilayah yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
7.        Konsep Lokasi
Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer dan menunjukkan suatu tempat di permukaan bumi. konsep ini terdiri dari Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.
8.        Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan yang paling menguntungkan atau positif.
9.        Konsep Nilai Guna
Nilai Kegunaan adalah konsep manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
10.    Konsep Interaksi dan Interdependensi
Interaksi/interdependensi merupakan hubungan timbal – balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan dan permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang satu dengan yang lain saling tergantung.
Contoh : Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam

Aspek Geografi
Geografi sebagai suatu ilmu memiliki beberapa aspek yang dikaji. Aspek geografi merupakan suatu sudut pandang dalam mempelajari fenomena geosfer di muka bumi. Aspek geografi dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik. Penggunaan pendekatan keruangan dalam aspek geografi memerlukan berbagai sudut pandang terhadap fenomena yang terjadi. Solusi terhadap permasalahan berkaitan dengan fenomena geosfer dapat berlangsung secara komprehensif. Penjelasan mengenai aspek fisik dan nonfisik sebagai berikut.
Aspek Fisik meliputi :
a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
Aspek NonFisik meliputi :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.
d. Aspek Sosial membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.


0 komentar:

Posting Komentar