Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Selasa, 28 Februari 2017

Litosfer

Share

LITOSFER

by: Dicky & Anthony
A.  Lapisan Kerak Bumi
Struktur lapisan penyusun Bumi mirip struktur pada lapisan penyusun telur. Cangkang atau kulit telur mewakili lapisan kulit atau kerak Bumi (crust). Putih telur mewakili selubung Bumi (mantle). Kuning telur mewakili inti Bumi (core). Lapisan kerak Bumi di dasar samudra lebih tipis (5–7 km) dibandingkan lapisan kerak Bumi di bawah daratan benua (30–80 km). Lapisan selubung Bumi berada di bawah lapisan kerak bumi dengan kedalaman mencapai 2.900 km. Lapisan atas dari selubung Bumi bersifat lembek, bersuhu lebih dari 2.000° C, dan dapat mengalir. Lapisan bawah dari selubung Bumi bersifat padat dan tegar akibat tekanan yang besar dari dalam Bumi. Batas antara lapisan kerak Bumi dan selubung Bumi (mantle) ditemukan oleh ilmuwan Kroasia, Andrija Mohorovicic pada tahun 1909. Inti Bumi (core) merupakan bagian paling dalam dari Bumi yang memiliki suhu lebih dari 3.000° C tersusun oleh material nikel besi. Inti Bumi terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti luar bersifat cair dan inti dalam bersifat lebih padat.
       Gb. Struktur Lapisan Bumi

BATUAN PEMBENTUK KULIT BUMI

a. Batuan Beku
Batuan ini terbentuk karena magma yang mendingin dan menjadi keras. Batuan beku terjadi terutama di sepanjang tepi lempeng dan pada daerah panas yang menghasilkan magma.

Penggolongan Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, sebagian besar terdiri atas silika (SIO2).
Penggolongan batuan beku didasarkan pada ciri-ciri warna, kepadatan, komposisi mineral, dan teksturnya. Perbedaan warna terutama disebabkan oleh adanya mineral, sementara perbedaan tekstur (ukuran butir kristal) dapat disebabkan oleh perbedaan laju pendinginan oleh magma.
1) Menurut warnanya batuan beku dibedakan menjadi:
a) Batuan ultramafik, yaitu batuan yang banyak mengandung mineral berwarna.  Contoh: batuan peridotit,
yaitu batuan yang membentuk selubung Bumi.
b) Batuan mafik, yaitu batuan yang berwarna gelap. Contoh: batuan basalt dan batuan gabro.
c) Batuan felsik, yaitu batuan yang berwarna muda. Contoh: batuan granit dan riolit.

2) Menurut tekstur atau ukuran butirnya batuan beku dibedakan menjadi:
a) Batuan Intrusi/Plutonik
Yaitu batuan yang terbentuk karena pendinginan magma melalui proses yang lambat, sehinggasebelum mengeras kristal mineralnya memiliki waktu untuk tumbuh. Biasanya butirannya kasar.
b) Batuan Ekstrusi/Vulkanik
Yaitu batuan yang terbentuk karena magma yang keluar ke permukaan proses pendinginannyaL ebih cepat dan kristalnya hanya memiliki sedikit waktu untuk tumbuh. Biasanya butirannya halus.

b. Batuan Endapan (Sedimen)
Batuan endapan berasal dari batuan beku yang muncul di permukaan Bumi. Karena adanya tenaga angin dan air, batuan beku dirombak menjadi material-material yang lebih kecil, kemudian diendapkan di dasar samudra. Di samudra, lama-kelamaan
endapan tersebut memadat dan menjadi batuan endapan.

Penggolongan Batuan Sedimen
Penggolongan batuan sedimen/endapan berdasarkan batuan yang membentuknya. Batuan sediment digolongkan menjadi:
1) Batuan Sedimen Klastik
Yaitu batuan yang terbentuk karena disintegrasi batuan asal melalui proses pelapukan. Contoh: tuff.
2) Batuan Sedimen Organik
Yaitu batuan yang berasal dari aktivitas binatang dan tumbuhan. Contoh: batu bara yang terbentuk daritumbuhan.
3) Batuan Sedimen Kimiawi
Yaitu batuan yang terbentuk karena proses kimiawi.

c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan terjadi karena adanya tekanan dan suhu yangtinggi. Sehingga memampatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku ataupun batuan endapan.
Batuan metamorf terbentuk karena adanya perubahan tekanan berat, temperatur tinggi, dan gabungan dari keduanya.
Berikut ini adalah beberapa contoh batuan metamorf.
1) Batu marmer yang berasal dari batu kapur.
2) Batu kuarsa yang berasal dari batuan pasir.
3) Batu bara keras/grafit yang berasal dari batu bara lunak

B. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga-tenaga yang bekerja di dalam bumi. Tenaga ini bersifat membangun karena membentuk kenampakan-kenampakan alam yang baru. Aktivitas tenaga endogen meliputi vulkanisme, tektonisme, dan seisme.
1. Tektonisme dan Dampaknya
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam Bumi yang menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi dan batuan. Tenaga tektonik dibedakan menjadi dua
sebagai berikut.
a. Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang sangat lambat dan meliputi areal yang sangat luas. Apabila permukaan Bumi bergerak turun, permukaan laut tampak seolah-olah naik sehingga disebut gerak epirogenesa positif. Contohnya terjadi di Kepulauan Maluku dan Banda. Sebaliknya, apabila permukaan Bumi naik sehingga tampak seolah-olah permukaan air laut turun disebut gerak epirogenesa
negatif. Contohnya terjadi di Pulau Buton dan Timor.
b. Gerak Orogenesa
Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Akibatnya, akan terbentuk pegunungan. Contohnya pegunungan Bukit Barisan (Sumatra), Pegunungan Seribu (Jawa), dan Pegunungan Verbeek (Sulawesi). Selain itu, gerakan ini juga berpengaruh terhadap terbentuknya lipatan, patahan, dan retakan.
1) Lipatan
Lipatan disebabkan oleh gerakan dari dalam Bumi akibat tekanan yang besar dan temperature yang tinggi sehingga membuat sifat batuan menjadi cair, liat, atau plastis. Hal itu menyebabkan batuan akan terlipat apabila ada dorongan tenaga tektonik. Bagian puncak dari lipatan disebut antiklinal dan bagian lembah
disebut sinklinal.
2) Patahan
Patahan terjadi ketika kulit Bumi yang bersifat padat dan keras mengalami retak atau patah pada saat terjadi gerakan orogenesa. Bentang alam yang disebabkan oleh
Patahan adalah gawir dan triagle foc.


        Gb. Bentuk Patahan

c. Dampak Tektonisme
Tektonisme dapat berdampak positif dan negatif bagi manusia. Dampak negatifnya adalah timbulnya bencana alam seperti erosi, longsoran, dan sedimentasi. Hal tersebut mengakibatkan kerugian harta benda dan nyawa. Dampak positifnya antara lain ditemukannya kantong-kantong minyak dan gas alam yang ditemukan pada lipatan-lipatan dan sesar-sesar batuan yang kondisinya memenuhi syarat. Contohnya terdapat di sisi utara maupun selatan rangkaian pegunungan yang melintasi Pulau Jawa. et, sesar, lembah, fault, rift, horst, graben, dan basin (cekungan struktural).

2. Vulkanisme dan Dampaknya
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Magma merupakan batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit Bumi, terbentuk dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma dapat bergerak ke segala arah. Jika gerakan magma tetap di bawah
permukaan Bumi disebut intrusi magma. Magma yang bergerak dan mencapai permukaan Bumi disebut ekstrusi magma.
a. Intrusi Magma
Penyusupan magma yang tidak sampai permukaan Bumi setelah membeku akan membentuk kenampakan sebagai berikut.
1) Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang lambat.
2) Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan di atasnya tetap rata.
3) Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
4) Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
5) Apofisa adalah semacam cabang dari intrusi gang, tetapi lebih kecil.
6) Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan Bumi.
b. Ekstrusi Magma
Proses ekstrusi magma dapat menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi magma dapat terjadi di daratan maupun lautan. Berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma, terdapat tiga macam ekstrusi magma sebagai berikut.
1) Ekstrusi linier, yaitu magma yang keluar melalui celah-celah retakan atau patahan yang memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Contohnya deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2) Ekstrusi areal, yaitu magma yang dekat dengan permukaan bumi sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya di Yellowstone National Park di Amerika Serikat.
3) Ekstrusi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius.

     Gambar Penampang Gunung api (Intrusi Magma)


Berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya, ada tiga macam gunung berapi sentral sebagai berikut.
1) Gunung api perisai. Gunung api ini terbentuk karena magma yang keluar sangat encer sehingga membentuk lereng sangat landai dan melebar. Contohnya Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
2) Gunung api maar. Gunung api ini terbentuk akibat adanya letusan eksplosif dengan material yang sedikit karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Di bekas kawahnya terbentuk cekungan yang kadang-kadang terisi air dan membentuk danau. Contohnya Danau Klakah di Lamongan dan Danau Eifel di Prancis.
3) Gunung api strato. Gunung api ini lerengnya berlapis-lapis karena terbentuk dari erupsi campuran antara eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus-menerus. Gunung ini banyak ditemukan di Indonesia. Contohnya Gunung Merapi, Kelud, Merbabu, dan Semeru.

Berdasarkan kekuatan letusannya, erupsi gunung api dibedakan sebagai berikut.
1) Erupsi eksplosif, yaitu erupsi atau letusan yang menyebabkan ledakan akibat tekanan gas magmatis yang sangat kuat. Material yang dikeluarkan bersifat padat dan cair.
2) Erupsi efusif, yaitu erupsi atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Material yang dikeluarkan adalah material cair berupa lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil.


0 komentar:

Posting Komentar